Sebagai makhluk sosial, manusia butuh manusia lain. Dengan bersama-sama segala sesuatu jadi lebih gampang. Buah Pikiran satu orang adalah lemah. Kelemahan ini bisa di tutupi dengan buah fikir bersama.
1----> Sebelum bermusyawarah, minimal satu atau dua hari sebelum musyawarah berlangsung, maka setiap peserta musyawarah secara pribadi, saling memohonkan maghfiroh / ampunan untuk dirinya dan untuk peserta musyawarah lainnya. Serta memohon agar di turunkan rahmat-Nya pada forum yang akan berlangsung, agar keputusan nyang diambil adalah keputusan nyang diridhoi-Nya. Doa dan permohonan ampun dilakukan pada waktu-waktu mustajabul do'a, Seperti 1/3 malam terakhir. Minimal setelah sholat subuh.
Redaksi Do'a Bersama (seluruh peserta musyawarah) : "Ya Alloh, tunjukkanlah kepada kami, bahwa yang benar itu adalah benar. Dan beri kami kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakannya. Ya Alloh, tunjukilah kami bahwa yang salah itu adalah salah. Dan berikan kepada kami kekuatan / kemampuan untuk menjauhinya."
2----> Selalu berusaha untuk memberikan pendapat meskipun hanya mampu sekedar menyetujui pendapat sebelumnya.. Apalagi jika diminta oleh pimpinan musyawarah.
3----> Apabila pendapatnya diterima / dijadikan keputusan maka beristighfar di dalam hati, karena :
Pertama, Menyadari kalo pendapatnye tersebut tentu saja banyak kelemahan / kekurangannya.
Kedua, Sadar diri bahwa dia-lah nyang paling bertanggung jawab di hadapan Alloh SWT tentang sukses atau gagal-nya pelaksanaan keputusan tersebut.
4----> Apabila usulan atau pendapatnya ditolak oleh forum, maka segera ucapkanlah alhamdulillah di dalam hati. Bersyukur karena :
Pertama, Alloh SWT tidak membebani dengan tanggung jawab nyang belum mampu dipikul.
Kedua, sadar kalau pendapatnye kurang bermutu. Kesadaran ini patut untuk disyukuri.
5----> Selama musyawarah berlangsung, tidak pernak memotong / menyerobot pembicaraan peserta lain.
6----> Jika telah mufakat / terambil keputusan yang ditetapkan oleh pimpinan musyawarah, maka segera bersholawat di dalam hati. "Allohumma sholli 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad."
7----> Berniat bulat dan keras, akan melaksanakan keputusan tersebut, walaupun tidak cocok, tidak sesuai dengan pendapatnya.
Cerdas Bermusyawarah :
1----> Sebelum bermusyawarah, minimal satu atau dua hari sebelum musyawarah berlangsung, maka setiap peserta musyawarah secara pribadi, saling memohonkan maghfiroh / ampunan untuk dirinya dan untuk peserta musyawarah lainnya. Serta memohon agar di turunkan rahmat-Nya pada forum yang akan berlangsung, agar keputusan nyang diambil adalah keputusan nyang diridhoi-Nya. Doa dan permohonan ampun dilakukan pada waktu-waktu mustajabul do'a, Seperti 1/3 malam terakhir. Minimal setelah sholat subuh.
Redaksi Do'a Bersama (seluruh peserta musyawarah) : "Ya Alloh, tunjukkanlah kepada kami, bahwa yang benar itu adalah benar. Dan beri kami kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakannya. Ya Alloh, tunjukilah kami bahwa yang salah itu adalah salah. Dan berikan kepada kami kekuatan / kemampuan untuk menjauhinya."
2----> Selalu berusaha untuk memberikan pendapat meskipun hanya mampu sekedar menyetujui pendapat sebelumnya.. Apalagi jika diminta oleh pimpinan musyawarah.
3----> Apabila pendapatnya diterima / dijadikan keputusan maka beristighfar di dalam hati, karena :
Pertama, Menyadari kalo pendapatnye tersebut tentu saja banyak kelemahan / kekurangannya.
Kedua, Sadar diri bahwa dia-lah nyang paling bertanggung jawab di hadapan Alloh SWT tentang sukses atau gagal-nya pelaksanaan keputusan tersebut.
4----> Apabila usulan atau pendapatnya ditolak oleh forum, maka segera ucapkanlah alhamdulillah di dalam hati. Bersyukur karena :
Pertama, Alloh SWT tidak membebani dengan tanggung jawab nyang belum mampu dipikul.
Kedua, sadar kalau pendapatnye kurang bermutu. Kesadaran ini patut untuk disyukuri.
5----> Selama musyawarah berlangsung, tidak pernak memotong / menyerobot pembicaraan peserta lain.
6----> Jika telah mufakat / terambil keputusan yang ditetapkan oleh pimpinan musyawarah, maka segera bersholawat di dalam hati. "Allohumma sholli 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad."
7----> Berniat bulat dan keras, akan melaksanakan keputusan tersebut, walaupun tidak cocok, tidak sesuai dengan pendapatnya.
Perhatikanlah QS. 3 , 159-160 berikut :
فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩) إِن يَنصُرۡكُمُ ٱللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمۡۖ وَإِن يَخۡذُلۡكُمۡ فَمَن ذَا ٱلَّذِى يَنصُرُكُم مِّنۢ بَعۡدِهِۦۗ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ (٦٠
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (159)
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu [tidak memberi pertolongan], maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu [selain] dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu’min bertawakkal. (160)
Demikianlah...
Wallohu a'lam Bisshowab.
Wallohu a'lam Bisshowab.
Other Nice Article (maybe you wanna read) :
~ Kiat dan Tips Sholat Khusyu~ Mengenal dan Lupa Diri
~ 5 Hal Bijak Yang Harus Dilakukan Ketika Mendapat Masalah
~ 3 Hal Penyebab Turunnya Pertolongan Alloh SWT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar