Tausiyah Ustadz Abu Bakar Ba'asyir di PN Jaksel (Bagian Kedelapan)

Tausiyah Ustadz Abu Bakar Ba'asyir di PN Jaksel (Bagian Kedelapan)

KEDUA : Tadzkiroh Kepada Kaum Muslimin dan Muslimat yang Bukan Pejabat

Wahai saudara-saudara kaum muslimin/muslimat, 
termasuk kewajiban penting yang harus anda sekalian perhatikan adalah mempelajari dan memahami hakekat Islam dan tauhid seperti yang sudah diterangkan.
Imam Ibnu Al-Qoyyim dalam kitab beliau ighatsatullah faan menerangkan bahwa ada fitnah berat yang menimpa ummat Islam yaitu : fitnatussyubhaat, yakni fitnah kekaburan, sehingga ummat Islam tidak faham hakekat Islam iman, tauhid, dan syirik. Karena kabur pahamnya banyak yang murtad tanpa sadar. Obat fitnah ini adalah ilmu. Itulah sebabnya maka nabi menegaskan bahwa wajib bagi ummat Islam mencari ilmu, menuntut ilmu wajib bagi tiap-tiap muslim/muslimat. Maka pahamilah benar-benar hakekat Islam, Iman, Tauhid dan syirik.
Hal penting lain yang perlu anda ketahui bahwa berjuang meluruskan Negara karunia Allah ini adalah kewajiban pokok kita ummat Islam terutama di negeri ini, kita wajib meluruskan Negara ini dari system kemusyrikan baik dasar negaranya maupun sumber hukumnya maupun hukum positif yang berlaku, maka kewajiban kita ummat Islam yang sudah memahami hakekat Islam, iman, tauhid dan syirik tidak boleh diam, tapi harus berjuang meluruskan agar benar-benar Negara karunia Allah ini menjadi Negara tauhid yang baik yang diridhai Allah, yang di maksud Negara tauhid yaitu Negara yang  sumber hukum positifnya yang berlaku adalah syariat Islam dan hukum ciptaan manusia yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, Negara tauhid ini  biasa disebut oleh para ulama’ “Daulah Islamiyah” (Negara Islam).

Wahai kaum muslimin

Ketahuilah bahwa Negara ini adalah amanat dari Allah. Allah memberi karunia yang bernama Negara Indonesia dengan amanat agar diatur dengan hukum-hukumNya dan dibersihkan dari kemungkaran dan kemusyrikan, kita akan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah di akherat nanti, apakah amanat ini sudah kita laksanakan ? Maka hati-hati jangan amanat Allah ini kita khianati karena semata-mata mengejar kepentingan dunia.

Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Q.S Al-Anfaal : 27-28)

Wahai kaum muslimin
Ketahuilah bahwa hidup kita akan aman dari fitnah, tauhid dan ibadah kita bersih dari kemusyrikan, dan agama kita (Islam) kokoh tidak ada yang berani obok-obok kalau Negara karunia Allah ini benar-benar menjadi Daulah Islamiyah yakni Negara yang baik yang penuh keampunan dari Allah (Baldatun Toyyibatun wa robbun ghofur). Tetapi Negara karunia Allah ini sejak merdeka sampai hari ini dikhianati sehingga menjadi Negara musyrik/kafir, maka fitnah bertubi-tubi memukul kita, syirik bertebaran dikiri kanan kita, Islam diguncang dan diobok-obok tauhidnya, bahkan ada syareat Allah yang dihina dikatakan terror seperti syareat I’dad di Aceh, para mujahid yang membela Islam dan kaum muslimin dituduh teroris, mereka ditangkap di siksa, dihukum berat dan banyak yang di bunuh. Perjuangan untuk menegakkan daulah Islamiyyah/Khilafah dan syariat Islam dikatakan cita-cita teroris oleh Drs. Ansyaad Mbai kepala BNPT Oleh karena itu ulama’ ahli sunnah sepakat haram hukumnya bagi ummat Islam tinggal di Negara kafir/musyrik kecuali untuk dakwah dan mereka wajib hijrah ke daulah Islamiyah. Maka berjuang untuk menegakkan daulah Islamiyah adalah merupakan tuntutan tauhid karena tauhid mewajibkan bahwa kehidupan ini wajib diatur dengan hukum Allah seratus persen dari mulai urusan pribadi, keluarga, masyarakat dan Negara. Maka menegakkan daulah Islamiyah berarti menegakkan tauhid. Maka jelaslah kalau ada orang Islam yang menentang penegakan daulah Islam berarti dia menentang keutuhan tauhid dan menyetujui praktek kemusyrikan dalam negaranya, maka batallah syahadatnya (Na’udhu billah min dzalik).

Yang harus anda pahami juga bahwa menegakkan daulah Islamiyah merupakan keyakinan yang tidak boleh di paksa untuk meninggalkannya, sebagai mana kita tidak boleh memaksa orang kafir meninggalkan keyakinan mereka misalnya kita tidak boleh memaksa orang Kristen meninggalkan keyakinannya bahwa Nabi Isa a.s adalah putra Allah, kita hanya boleh mendakwahi bahwa itu salah. Bahkan keyakinan Hindu Bali di beri kelonggaran luas waktu nyepi sampai bandara Denpasar di tutup. Maka demikian pula keyakinan kita tidak boleh di paksa untuk di tinggalkan dengan alasan apapun. Karena menegakkan daulah Islamiyah merupakan keyakinan, maka tidak boleh dipaksa untuk meninggalkannya. Tapi prakteknya sejak merdeka ummat Islam dipaksa untuk meninggalkan keyakinan menegakkan daulah Islamiyah bahkan di buat isu yang menyesatkan oleh toghut bahwa berjuang untuk menegakkan daulah Islamiyah berarti mengotori agama dengan politik kotor. Dan juga toghut beralasan menegakkan daulah Islamiyah merusak kerukunan dan persatuan. Perlu anda ketahui Islam juga mengajar  hidup rukun meskipun dengan orang kafir, tapi syaratnya tidak boleh mengorbankan keyakinan baik keyakinan muslim maupun keyakinan orang kafir, maka menurut ajaran Islam hidup rukun dengan orang kafir harus dalam daulah Islamiyah. Orang kafir boleh menjadi warga Negara daulah Islamiyah tanpa di paksa meninggalkan keyakinannya bahkan wajib di perlakukan dengan baik dan adil.

Allah berfirman :
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S Al-Baqarah : 256)

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil. (Q.S Al-Mumtahanah : 8)

Maka bagi kita ummat Islam berjuang menegakkan daulah Islamiyah harga mati, tidak boleh menyerah kepada siapa saja yang menghalangi, nyawa siap kita korbankan untuk tujuan mulia ini, karena perjuangan ini berarti menegakkan tauhid yang merupakan kunci pokok dalam Islam agar kita selamat dari api neraka. 

Allah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At-Tahriim : 6)
Kita tidak boleh menyerah bersikap loyal dan bersahabat kepada siapa saja yang menghalangi tujuan mulia ini. 

Allah berfirman:
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. (Q.S Al-Mumtahanah : 9)

Maka perhatikanlah masalah yang amat penting ini, jangan di pandang remeh.

Tadzkiroh saya selanjutnya ialah antum harus hati-hati jangan menyebut mujahid dengan sebutan teroris hanya karena tidak setuju dengan cara kerjanya. Misalnya menuduh para mujahid yang berijtihad dengan senjata bom. Kita boleh tidak sependapat dengan langkah mereka, tapi tidak boleh menuduh mereka teroris. Ketahuilah kalimat teroris sengaja disebar luaskan oleh musuh Allah Zionis dan anteknya Amerika, Australia yang diikuti oleh densus 88 dan BNPT. Perang melawan teroris yang disebar luaskan oleh musuh-musuh Allah itu sebenarnya perang melawan para mujahidin. Mereka bertekad untuk memberantas perjuangan jihad dan mujahidin, sebab mereka tahu jihad dan mujahidin adalah kunci kemenangan Islam, mereka yakin selama ummat Islam mempunyai kesadaran jihad dan memperjuangkan Islam dengan jihad, tidak mungkin bisa ditakhlukkan, maka kesadaran jihad ini harus dihapus, dimatikan, maka dibuatlah isu teroris bagi mujahidin, dan berjuang dengan jihad di beri julukan terror. Jadi kalimat teroris itu senjata ampuh musuh-musuh Allah untuk mematikan semangat jihad. Para mujahidin di tuduh teroris agar ummat Islam takut berjihad yang selanjutnya membenci jihad sehingga Islam menjadi lemah mudah ditaklukkan, karena semangat jihad sudah mati. Maka hati-hati ikut-ikut menyebut para mujahidin sebagai teroris berarti membantu musuh-musuh Islam yang sedang aktif memerangi Islam dalam ajaran tauhid di nyatakan bahwa termasuk yang membatalkan dua kalimat syahadat (tauhid) seseorang ialah apabilah dia membantu orang-orang kafir yang sedang memerangi Islam.

Jadi  kalau ada orang Islam ikut-ikut menyebut para mujahidin  sebagai teroris berarti dia membantu Zionis dan antek-anteknya untuk menaklukkan Islam, maka batallah syahadatnya dan dia murtad. Sekali lagi, kita boleh tidak sependapat dengan cara mereka, karena itu ijtihad kalau benar mereka mendapat pahala dua kalau keliru mendapat pahala satu, tetapi kita harus adil bahwa mereka adalah mujahid yang mempunyai tujuan mulia yakni meninggikan kalimatullah, menegakkan Islam, membela saudara seiman, mereka  ummat Islam yang sedang ditindas dan didholimi dimana-mana. Dan Syariat Islam dihinakan dan di obok-obok.

WASSALAM
WALLAHU A’LAM

"Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya".

Bagian pertama

Bagian kedua

Bagian ketiga

Bagian keempat

Bagian kelima

Bagian keenam

Bagian ketujuh

Bagian kesembilan

Bagian kesepuluh



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top